Pandemi covid 19 yang tidak kunjung berakhir menuntut sekolah untuk menerapkan sistem pembelajaran secara daring dari rumah dengan tujuan untuk memutus mata rantai penularan virus corona di masyarakat. Hal ini sesuai dengan aturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim yang menerbitkan Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Pendidikan Dalam Masa Darurat Corona Virus Disease (Covid 19) yang salah satu isinya mengenai Proses Belajar dari Rumah.
Peraturan Pemerintah ini menimbulkan polemik di masyarakat karena proses belajar dari rumah merupakan hal yang baru dan pertama kali diterapkan di negara ini sehingga banyak aturan yang dirasa tidak nyaman pada saat pelajar dan orang tua yang membimbing proses pembelajaran di rumah melakukan aturan ini.
Sekolah adalah Lembaga yang menjadi wadah dalam belajar dan mengajar dalam pemberian ilmu pada siswa oleh guru. Tujuan adanya Lembaga tersebut agar terbentuknya harapan besar pada setiap generasi penerus sehingga mendapatkan mada depan yang baik untuk diri siswa dan bangsa Indonesia. Prestasi belajar dapat diraih apabila ada dukungan penuh dari faktor eksternal dan internal yang dimiliki oleh siswa tersebut. Faktor eksternal yang dimaksud antara lain dukungan orangtua dan keluarga, lingkungan rumah tempat siswa tinggal, aspek pergaulan siswa, pola hidup dari masyarakat sekitar tempat tinggal siswa, dan aspek lainnya yang tidak berpengaruh secara langsung terhadap kematangan mental siswa dalam meraih prestasi di pendidikannya. Sedangkan faktor internal yaitu motivasi siswa dalam mengikuti proses belajar di sekolah, menumbuhkan minat belajar yang tinggi pada diri siswa, menanamkan rasa pantang menyerah dalam memahami suatu pelajaran yang dianggap sulit, menciptakan rasa keingintahuan yang besar dalam mempelajari suatu ilmu pengetahuan, dan faktor-faktor lainnya. Kedua faktor ini harus berjalan selaras beriringan supaya dapat menjadi suatu kesatuan pendukung keberhasilan siswa dalam meraih prestasi.
Kami selaku dosen dari S1 Manajemen Universitas Pamulang yang beranggotakan Budi Haryono, S.Kom., M.Ak.; Rr Renny Anggraini, S.E., M.M.; Ida Nurlina, S.Pd., M.M.; Amirudin, S.E., M.M.; Dede Hendra, S.E., M.M., memiliki kewajiban untuk melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi salah satunya dengan memberikan ilmu pengetahuan yang kami miliki dengan berbagi melalui penyuluhan atau pemaparan kepada para guru dan pihak sekolah. Untuk itu kami Dosen Universitas Pamulang dan Yayasan Sasmita Jaya beserta karyawan dan mahasiswa telah mengadakan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) bekerjasama dengan SMP Negeri 12 Jakarta pada tanggal 17-19 November 2020 dan memberikan pemahaman tentang “Meningkatkan Percaya Diri Dalam Pembelajaran Melalui Optimalisasi Media Visual”.
Para pendidik di lingkungan SMPN 12 Tangerang Selatan, Banten dinilai berperan penting dalam pembentukan karakter generasi muda yang cerdas, kritis, kreatif dan berakhlak mulia. Pasalnya, mereka menanamkan sejak dini pada pentingnya pendidikan. Para pendidik yang melakukan tugasnya mengajar dan membimbing dalam memahami dan menyerap materi pembelajaran sudah menjadi panggilan jiwa. Keberhasilan para pendidik dalam proses pembelajaran dapat ditinjau dari dua segi, yakni segi proses dan segi hasil. Dari segi proses, para pendidik dapat disebut berhasil, apabila mampu melibatkan secara aktif sebagian besar peserta didiknya dalam proses pembelajaran. Sedangkan dari segi hasil, para pendidik dikatakan berhasil apabila proses pembelajaran yang dilakukannya mampu mengembangakan kretifitas para peserta didik sekaligus mampu memberikan kemampuan berfikir kritis dan kreatif serta perubahan perilaku pada sebagian besar peserta didik ke arah yang lebih baik.
Kegiatan penyuluan dan pembinaan ini dimulai dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, Ice Breaking tujuannya untuk membuat suasana lebih akrab. Setelah itu, pemateri yang diwakili oleh Bapak Budi Haryono, S.Kom., M.Ak. menayangkan slide power point yang berkaitan dengan materi yang memotivasi para guru dan menjelaskan, “Solusi yang dibutuhkan terhadap permasalahan didunia pendidikan saat ini yang dialami oleh pendidik dan peserta didik di SMPN 12 Tangsel adalah dengan memberikan alternative pembelajaran daring dengan metode asinkoronos (Asynchronous) yang banyak dan dapat digunakan secara gratis oleh banyak penyedia platform atau aplikasi maupun situs yang telah tersedia di internet.” Selain itu terdapat bantuan motivasi dan pelatihan singkat tentang pemanfaatan media pembelajaran berbasis video yang tidak hanya dapat diakses melalui jaringan internet, tetapi juga dapat dikirimkan melalui Whatsapp dalam bentuk file materi maupun penugasan.
Bapak Budi Haryono, S.Kom., M.Ak. juga menjelaskan bahwa target dalam kegiatan ini untuk membantu kemitraan dengan SMPN 12 Tangsel melalui peningkatan kompetensi pembelajaran yang memanfaatkan media pembelajaran berbasis video yang dapat dihasilkan dari file presentasi, sehingga para pendidik bisa mengekspresikan materi pembelajarannnya yang sudah dikemas dalam bentuk video yang dapat diakses peserta didik dengan mudah dan tentunya yang paling penting adalah penggunaan kuota yang tidak terlalu besar karena tidak dilakukan secara sinkron atau secara tatap muka virtual baik melalui aplikasi zoom, webex, meet maupun aplikasi sinkronos lainnya yang tentu membutuhkan kuota yang cukup besar.
Dalam kegiatan tersebut, panitia membantu proses pelatihan singkat pemanfaatan pembelajaran berbasis media visual ini kepada para peserta pelatihan. Protokol kesehatan juga diterapkan dan dipatuhi oleh semua panitia dan para peserta yang hadir serta panitia dari pihak sekolah yang turut membantu selama acara berlangsung. Para panitia dan peserta diwajibkan untuk menjaga jarak tempat duduk, memakai masker, dan mengatur komunikasi antara satu dengan yang lainnya guna mencegah penularan virus corona. Acara berakhir tepat waktu sehingga mengurangi resiko adanya perkumpulan massa. (By: Rr. Renny Anggraini, S.E., M.M.)