PADA tahun 2020 ini seluruh hampir seluruh negara di uji dengan pandemi covid 19. Korban yang memakan ribuan korban jiwa dan angkanya terus bertambah. Semenjak awal kehadirannya menimbulkan berbagai lini masalah. Dari masalah sosial, politik hingga ekonomi. Tetapi perlu kita sadari pemicu permasalahan suatu negara dimulai oleh persoalan ekonomi yang memberi dampak seperti pengangguran, kemiskinan dan lain hal nya. Maka kita harus optimalkan segala daya dan upaya agar terus produktif karena kita sebagai manusia menuntut adanya sebuah pemenuhan kebutuhan spiritual maupun materi yaitu terkait kebutuhan sandang, pangan dan papan.

Produktif sendiri bisa diartikan sikap terus berusaha dan berkereasi yang hasilnya dapat bermanfaat untuk dirinya sendiri maupun orang lain. Jadi tidak melulu berkaitan dengan hasilnya uang. Walaupun segala sesuatunya harus menggunakan uang untuk membeli kebutuhan yang diinginkan. Maka dari itu kita dalam kondisi apapun harus produktif agar keberlangsungan hidup terus terjaga. Semenjak pemerintah indonesia memberlakukan WFH (Work Frome Home) di sertai dengan PSBB (Pembatasan sosial berskala besar) mulai 16 Mei 2020 yang diawali dari kota jakarta hingga kebijakan ini meyebar kekota lainnya. Pemerintah menerapkan social distancing Pemerintah, menetapkan kebijakan kepada seluruh masyarakat untuk social distancing. Kegiatan perkantoran, sekolah, kampus, hingga tempat pariwisata ditutup sementara guna memaksimalkan program social distancing ini.

Tips apa saja agar tetap produktif ditengah pandemi covid 19 :

Menyusun rencana jangka pendek dan jangka panjang
Rencana jangka pendek bisa diartikan kita membuat rencana yang bisa dilakukan sifatnya harian seperti pakai masker ketika berpergian hal yang penting, minum vitamin minimal 1 kali sehari, Olahraga dipagi hari, berjemur diri pada jam 10 pagi, membentuk pola hidup bersih dengan cuci tangan yang teratur dan sesuai kebutuhan. Rencana jangka pajang bisa diartikan dengan merancang agenda terkait kebutuhan pangan harian , bulanan hingga tahunan, alokasi dana pengeluaran yang tepat sasaran dan efisien.

Efisien Mengelola Waktu
Waktu yang tidak dikelola dengan menjadi tidak produktif. Buatlah skala prioritas dalam menjalankan aktifitas di tengah pandemi. Karena biasanya ketika dirumah banyak waktu yang tidak produktif seperti nonton film, main game dan tidur hingga lupa waktu. Contoh waktu yang produktif seperti cepat mengerjakan tugas kerja yang biasanya harus datang kekantor sekarang bisa di follow up lewat email, whatsApp dan telepon. Tapi balik lagi tergantung pekerjaan tersebut bisa dikerjakan dirumah atau tidak. Biasanya pekerjaan yang bisa dilakukan dirumah yang tidak perlu memerlukan mobilitas lapangan seperti akunting dan admin. Mengerjakan tugas kuliah sekarang dengan e-learning, membersihkan rumah, serta memasak untuk makan sehari-hari.

Berfikir Positif
Fikiran yang positif memberikan aura positif pada kegiatan kita sehari-hari. Octavia Zahrt, peneliti stanford university asal amerika serikat mengungkapkan hubungan antara pola pikir dan kesehatan. Menurut para ilmuwan, orang yang berpikir negatif mengenai aktivitas fisiknya cenderung menganggap dirinya tidak bugar. Selama 21 tahun, peneliti melakukan riset mengenai berapa banyak orang berolahraga sekaligus mengamati data kematian pada 61.000 orang dewasa. Salah satu alasan mengapa pola pikir memengaruhi kesehatan adalah karena persepsi negatif yang selalu Anda pikirkan dapat membuat diri sendiri merasa khawatir dan stres. Kemudian kekhawatiran ini akan berdampak pada kesehatan fisik. Fikiran positif kita harus mengubah pola pikir kita mengenai cara kita melihat dunia, dan cara kita melihat diri kita sendiri. Contoh ketika kita mengalami kegagalan untuk relaksasi perbanyak beribadah, minta sharing dengan teman yang mampu memberi pesan positif. Insya Allah pikiran positif dirasakan oleh kita. Oleh karena itu ditengah pandemik covid 19 kita harus berfikiran positif sehingga fisik kita juga sehat.

Itulah Tips dari saya agar terus produktif ditengah pandemik covid 19.

Sumber: rakyatmerdekanews.com
Oleh : Roni Fadli, S.E.,M.M. (Dosen Universitas Pamulang)