SEORANG guru dilansir adalah pahlawan yang selama ini mampu melahirkan generasi generasi emas, baik dari segi keilmuan dunia maapun dalam keilmuan keagamaan atau spiritual, namun sampai saat ini guru tetaplah menjadi pahlawan dan kerap kali di anggap murah.
Ketidaksejahteraan guru bisa terlihat dari banyaknya guru honorer yang tidak mampu memenuhi kebutuhan kesehariannya dengan cukup, padahal Anggota Komisi II DPR RI Sodik Mudjahid menjelaskan bahwa salah satu poin penting dalam Revisi Undang-Undang (RUU) tentang Aparatur Sipil Negara (ASN), Pemerintah diwajibkan mengangkat tenaga honorer menjadi Pegawai negeri Sipil (PNS). Pernyataan tersebut disampaikannya saat mengikuti kunjungan kerja spesifik Komisi II DPR RI ke Kantor Regional VIII BKN Banjarmasin, yang membahas permasalahan tenaga kerja honorer dan seleksi penerimaan CPNS 2019-2020.
Sedangkan kesibukan dan tugas yang di emban oleh seorang guru sama bahkan lebih berat ketimbang pekerja kantoran atau PNS pada umumnya, karena mereka berjibaku memenuhi syarat standar pengajaran yang di bebankan kepada mereka
Gaji atau upan yang rendah akhirnya melahirkan ide kreatifitas dan inovatif dalam memanfaatkan peluang bisnis yang ada, baik secara “dor to dor” atau pun dengan bisnis online yang bisa di lakukan COD (Cash On Delivey) pada ajarak tertentu yang masih mengutungkan mereka
Yudhi Adha, S,AK, Alumni Universitas Pamulang yang juga saat ini menjadi guru honorer di salah satu SMK di Wilayah Bogor melakukan kegiatan tambahan selain menjadi guru, yaitu memanfaatkan air danau.
Danau yang di gunakan dekat rumahnya yang terlihat biasa saja oleh orang lain, menjadi lading peluang baginya. Berawal dari Feb 2020 join dengan teman sesame guru SMK dan beralamater sama yaitu alumni universitas pamulang walau bebeda generasi. Bermodal ringan mereka melakukan usaha awal dengan memafaatkan air danau yaitu emmelihara ikan koi dan tawes hias. Meraka meyakin kegiatan usaha ini akan tetap berjalan dalam berbagai kondisi.
Ketika, Covid-19 hadir di Indonesia, sempat terbesit oleh Yudhi akan usahanya, ternyata untuk Parung-Bogor, pasar ikan masih dalam zona hijau sampai saat ini (Mei 2020) dan faktanya pasar ikan masih tetap sangat padat pengunjung walau dalam keadaan bermasker secara keseluruhan, baik penjual mapun calon pmbeli.
Disini, membuktikan bahwa usaha tetap bisa kita jalankan dengan rintangan apapun, dengan itikad yang baik, usaha maksima, optimis dan terus berdoa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Dan disini guru bukan hanya sekedar mengajar secara teori, tapi membuktikan bawha pembelajaran bukan hanya di kelas tetapi dapat praktek di lapangan langsung untuk memberikan pembelajaran.
Penulis : Irfan Rizka Akbar, Dosen Universitas Pamulang
Sumber : rakyatmerdekanews.com