Sejak adanya virus corona masuk ke Indonesia, perekonomian masyarakat Indonesia tidak menentu, banyak perusahaan yang hampir-hampir gulung tikar. Begitu dahsyatnya virus ini semua orang pada takut terhadap virus tersebut, padahal ia adalah makhluk ciptaan Allah, sama seperti manusia. Padahal manusia diperintahkan takut kepada Allah sang Maha pencipta, tapi manusia amat sangat sedikit takutnya kepada Allah. Pada saat inilah semua manusia diingatkan agar takut kepada Allah semata. Oleh karena itu Allah menurunkan ujian kepada manusia berupa virus covid 19.

Manusia merupakan mahluk sosial yang memungkinkan saling berinteraksi secara langsung sehingga tingkat penyebaran pandemi Covid-19 semakin pesat. Hal ini berdampak kepada semua lapisan ekonomi Indonesia, baik ekonomi kalangan atas, menengah , terlebih kalangan bawah. Dengan virus pademi covid 19 perekonomian di indonesia, terkait dengan Perdagangan melemah drastis, dengan melemahnya perekonomian maka berdampak pada penurunan pendapatan, sampai kepada tempat-tempat pariwisata dan hiburan sepi sunyi.

Salah satu penyebab virus corona mudah menyebar di Indonesia adalah karena Indonesia merupakan negara dengan Sektor pariwisata. Sektor pariwisata merupakan salah satu faktor yang berperan penting dalam pertumbuhan perekonomian Indonesia dan memiliki kontribusi devisa terbesar kedua di Indonesia setelah devisa hasil ekspor Kelapa Sawit. Sektor pariwisata memiliki dampak jangka\ pendek dan jangka panjang pada perekonomian Indonesia. Dampak jangka pendek dapat di rasakan secara langsung, sedangkan dampak jangka Panjang dapat dilihat dengan bertambahnya pendapatan nasional, namun dengan adanya Covid-19 semuanya tak lagi sama. Sektor pariwisata yang sekarang mengalami kelesuan sehingga daya beli menurun secara drastis karena berkurangnya pengunjung baik turis lokal maupun turis mancanegara, yang secara otomatis pendapatan dan devisa yang di hasilkan dari sektor pariwisata semakin menurun. Bukan hanya sektor pariwisata yang mengalami kelumpuhan sementara, tetapi para karyawan dari jenis perusahaan lainnya ikut merasakan dampak dari pandemi Covid-19. Yang dimana pekerjaan atau kegiatan yang biasanya dilakukan diluar rumah secara langsung sekarang terpaksa harus dilakukan di dalam rumah. Serta ada banyak pula karyawan yang terancam pemberhentian hak kerja (PHK) karena banyak pekerjaan yang tidak memungkinkan untuk dikerjakan dirumah, seperti halnya kegiatan produksi yang bergantung pada mesin yang berada di tempat produksi. PHK ini juga dilakukan karena kurangnya pembelian dari konsumen dan dibatasinya ekspor ke negara tertentu sehingga akan menghambat ekspor dan mengurangi pendapatan perusahaan, bahkan perusahaaan bisa mengalami kerugian. Ada pun penyebab lain dari di PHK nya para karyawan yaitu karena kelangkaan bahan baku untuk diproduksi yang di impor dari negara luar seperti dari negara Tiongkok sehingga akan menghambat kegiatan industri. Perusahaan yang berhenti
beroperasi dan peningkatan jumlah angka pengangguran dapat menghambat dan mengurangi produk domestik bruto (PDB) serta menghambat pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Surat Edaran (SE) yang dikeluarkan pemerintah pada 6 april 2020, segala kegiatan di dalam dan di luar ruangan di semua sektor yang terkait pariwisata dan ekonomi kreatif ditunda sementara waktu demi mengurangi penyebaran corona. Hal ini mengakibatkan sektor pariwisata menjadi lumpuh sementara, sehingga pengangguran semakin bertambah karena pariwisata merupakan salah satu wadah yang memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar tempat wisata maupun masyarakat dari luar. Contohnya, Aston Bogor Hotel & Resort melakukan penutupan yang di mulai pada tanggal 5 April 2020 serta 120 karyawan dipulangkan karena adanya penurunan bisnis yang di akibatkan oleh pandemi dari virus corona ini. Meskipun kebijakan tersebut diberlakukan, namun masih ada saja masyarakat yang menyalahgunakan kebijakan ini, seperti kegiatan belajar dan bekerja di rumah digunakan untuk berlibur di luar kota.  Sehingga penyelewengan kebijakan ini dapat memperluas dan mempercepat penyebaran virus Corona, baik dari yang disebarkan oleh para pengunjung kepada masyarakat setempat, maupun yang disebarkan oleh masyarakat setempat kepada para pengunjung.

Dalam penanggulangan wabah virus corona/covid-19 ini, pemerintah Indonesia melakukan berbagai cara pencegahan penularan virus ini agar korban tidak bertambah. Dengan cara, pemerintah menghimbau kepada seluruh warga Indonesia untuk melakukan gerakan pencegahan virus corona dengan langkah-langkah sederhana, seperti: menggunakan masker, selalu mencuci tangan, menghindari kontak dengan hewan hidup dan selalu menjaga kebersihan lingkungan sekitar. Sebagaimana Fatwa MUI Nomor 14 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Ibadah dalam Situasi Terjadi Wabah Covid-19, masyarakat yang tinggal di kawasan dengan tingkat penyebaran virus corona tinggi boleh tak melaksanakan shalat Jumat. Masyarakat berharap dengan pemerintah melakukan berbagai cara pencegahan dan penanggulangan Covid 19, masyarakat Indonesia terbebas dari wabah Covid 19 dan perekonomian Indonesia dapat pulih kembali seperti sediakala. (*)

Sumber: bantentoday.com
Penulis : 
Mukrodi (Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Pamulang. ***)