Booming Aplikasi Video Conference Ditengah Pendemi Corona Virus Disease 19 (Covid 19)

Perkembangan tren video kolaborasi alias video conference diprediksi akan menjadi tren dalam lima tahun mendatang, setidaknya pandangan tersebut disampaikan oleh Logitech. Hal itu tak lepas dari gaya hidup yang mulai berubah saat ini.,menurut Head of Product Strategy and Sales Enablement Video Collaboration Logitech Simon Dudley, lima tahun mendatang generasi milenial akan menguasai 75 persen total tenaga kerja dunia. Prediksi ini sendiri juga sudah diucapkan beberapa ahli, dengan kondisi tersebut, system kerja pun dipastikan akan berubah seturut jumlah milenial yang mulai aktif bekerja, salah satunya ada kecenderungan untuk bekerja secara mobile alias tidak terpatok pada satu kantor.

Tetapi sejak pendemi Covid 19 melanda dunia, dimana dengan diterapkannya kebijakan physical distancing diseluruh dunia menyebabkan manusia tidak bias lagi bertemu satu sama lain secara fisik, hal itu membuat manusia mencari cara cara baru untuk tetap dapat menjalankan kehidupannya secara normal dengan memanfaatkan video conference, sehingga prediksi bahwa video conference akan menjadi trend lima tahun mendatang terbantahkan, karena justru lebih cepat dari prediksi semula.

Sejak kebijakan School From Home (SCH) dan Work From Home (WFM) diterapkan sebagian belahan dunia, dengan kondisi seperti ini, anak sekolah dan para pekerja harus menyelesaikan kewajibannya masing masing dari rumah termasuk mengadakan dan mengikuti rapat. Hal ini membutuhkan bantuan aplikasi  video conference yang akan memudahkan mereka untuk mengikuti rapat meskipun sedang di rumah masing-masing.

Sejak saat itu kebutuhan akan aplikasi video conference diminati banyak orang di berbagai Negara, pengguna aplikasi video conference sejak Desember 2019 terus meningkat hingga 1.900 persen, salah satu aplikasi video conference yang paling banyak diminati pada saat ini adalah aplikasi video conference “Zoom”.

Aplikasi video conference Zoom mengalami pertumbuhan pengguna secara drastis di tengah wabah virus corona Covid-19 yang mengharuskan physical distancing, Zoom menjadi aplikasi digital yang naik daun di tengah physical distancing akibat wabah virus corona.Laporan terbaru menunjukkan pengguna harian Zoom mencapai 300 juta beberapa pecan terakhir, menurut Silicon Angle, jumlah pengguna harian meningkat lebih dari 50 persen dalam waktu tiga pekan.

Dengan menggunakan aplikasi video conference, kita dapat tersambung dengan beberapa orang dalam satu kali panggilan. Nah, aplikasi apasajakah yang dapat memudahkan kita melakukan video conference, menurut Brigjen Pol Drs. AgusIrianto, S.H.,M.Si.,M.H.(Kepala Pusat Penelitian Data dan Indormasi  BNN RI) dalam paparannya  di kegiatan Video Conference Monitoring Evaluasi Satgas Covid 19 BNN Provinsi Seluruh Indonesia menyampaikan  : 10 Fasilitas Aplikasi Conferencing yang digunakan dalam pelaksanaan Work From Home (WFH), yaitu Facetime (untuk pengguna Ios), Woodsat, Skype, Marcopolo, Facebook Manager, Zoom Meeting, Microsoft Term, House Party, Google hangouts meet, Amazon Chime.

Dari aplikasi video conference yang ada, ada 5 yang paling sering digunakan dalam pelaksanaan Work From Home (WFH) yaitu Cisco Web Ex, Jitsi meet, Skype, Google hangout meet & Zoom meeting, tetapi berdasarkan pengamatan oleh Pusat Penelitian Data dan Informasi  BNN RI (Puslitdatin BNN RI) Zoom tidak direkomendasikan karena telah terjadi pencurian data/hacking dan jail breaking sehingga FBI dan beberapa law enforcement internasional tidak merekomendasikan.

Sesungguhnya masih ada satu lagi video conference yang sudah ada di Indonesia sejak 2012 tetapi secara resmi hadir di Indonesia sejak tahun 2017yaitu Talk Fusion,dengan berbasis Web Real Time Communication (Web RTC) membuat peserta live meeting (video conference) tidak perlu menginstal aplikasi Talk Fusion untuk masuk dalam pertemuan online. Fitur merekam video pertemuan dalam apliaksi live meeting merupakan fitur yang tidak dimiliki beberapa aplikasi sejenis lainnya yang beredar di pasaran.

Dengan ketidakpastian kapan Pendemi Covid 19 ini akan berakhir, maka aplikasi video conference akan makin banyak digunakan oleh manusia didunia, tetapi sekalipun pendemi Covid 19 ini berakhir namun gaya hidup manusia sudah tidak sama lagi seperti sebelum pandemic Covid 19, manusia akan terbiasa dengan Work From Home (WFH) atau School From Home (SCH) dengan memaanfaatkan aplikasi video conference yang paling aman, mudah dan efektif untuk digunakan.

*) Penulis adalah Dosen Ekonomi Universitas Pamulang

Penulis : Alexander Raphael, Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Pamulang

Sumber : visione.co.id
Share your love