Pembelajaran Dalam Peningkatan Pengetahuan Internet Sehat Dan Aman Bagi Ibu-Ibu PKK Griya Indah Serpong RT. 01 RW. 15

Internet Sehat dan Aman (INSAN) adalah suatu program dari pemerintah Indonesia yang dicanangkan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Indonesia (Kemkominfo) dengan tujuan untuk mensosialisasikan penggunaan internet secara sehat dan aman melalui pembelajaran etika berinternet secara sehat dengan melibatkan seluruh komponen masyarakat (Ilmi, 2015). Penggunaan internet yang tidak terkontrol akan menyebabkan banyak kerugian, salah satu contohnya saat masih banyak masyarakat yang sering menyebarkan berita HOAX ataupun informasi yang tidak sesuai dengan data valid lewat media sosial, sehingga tidak sedikit masyarakat yang akhirnya tidak akur dengan masyarakat lainnya atau bahkan terkena jerat pasal UU ITE yang berlaku di Indonesia. Dengan adanya sosialisasi tentang internet sehat dan etika bermedia sosial yang dihadiri oleh ibu-ibu PKK ini dalam waktu yang tidak lama mereka sudah memahami mengenai internet sehat dan mengerti cara beretika dalam bermedia sosial serta dapat menghindarkan diri  dari dampak negatif internet juga media sosial.

Sudah selayaknya kehadiran perguruan tinggi agar dapat benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat baik yang dekat maupun yang jauh. Program pengabdian ini disusun berdasarkan hasil survey pendahuluan oleh TIM PKM ke lokasi yaitu di perumahan Griya Indah Serpong Rt 01 Rw 15 serta wawancara kepada kepada ketua PKK dan Anggota PKK disana, sehingga tim dosen dan mahasiswa dapat mengambil tema untuk pengabdian masyarakat yang sesuai dengan hasil wawancara tim dengan ketua PKK dan anggota PKK (Nurul Qomariah, 2016).

Berdasarkan Permendagri Nomor 1 Tahun 2013 Pasal 1 bahwa: Gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga, selanjutnya disingkat Gerakan PKK adalah gerakan nasional dalam pembangunan masyarakat yang tumbuh dari bawah yang pengelolaannya dari, oleh dan untuk masyarakat, menuju 14 terwujudnya keluarga yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia dan berbudi luhur, sehat sejahtera, maju dan mandiri, kesetaraan dan keadilan gender serta kesadaran hukum dan lingkungan.

Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) merupakan wadah membina keluarga bermasyarakat baik di perkotaan maupun di pedesaan yang dapat menghasilkan sinergi untuk keluarga sejahtera yang mandiri dengan meningkatkan mental spiritual perilaku hidup dengan menghayati dan mengamalkan Pancasila. Dapat dikembangkan lebih luas lagi dengan berbagai upaya atau usaha dan kegiatan, seperti meningkatkan pendidikan dan ketrampilan yang diperlukan, ikut mengupayakan dalam kehidupan bangsa serta meningkatkan pendapatan keluarga, meningkatkan kualitas adan kuantitas pangan keluarga, meningkatkan derajat kesehatan, kelestarian lingkungan hidup serta membiasakan hidup berencana dalam semua aspek kehidupan dan perencanaan ekonomi keluarga dengan membiasakan menabung. Dalam melakukan kegiatan tersebut perlu adanya pengelolaan PKK baik kegiatan pengorganisasian maupun pelaksaan program-program, yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi masyarakat  (Sutedjo, 2006).

Internet adalah sistem jaringan komputer global yang saling terhubung menggunakan protocol internet (TCP/IP) untuk menghubungkn perangkat di komputer di seluruh dunia. Internet adalah jaringan dari banyak jaringan yang terdiri dari jaringan pribadi, umum, akademik, bisnis, dan pemerintah lokal (Rachmijati, 2018). Dihubungkan oleh barisan bahasa pemrograman yang luas dan mencakup peralatan elektronik, nirkabel, dan teknologi jaringan optik. Internet memberikan berbagai sumber informasi dan jasa, seperti akses World Wide Web (WWW), surat elektronik, telepon, dan jaringan peer-to-peer untuk saling berbagi berkas  (Ilmi, 2015 ).

Jumlah pengguna Internet di Indonesia berdasarkan data dari Google.com/adplanner per Mei 2010 telah mencapai 38 juta orang. Untuk di kawasan Asia, Indonesia masuk dalam 5 besar pengguna Internet terbanyak bersama dengan China, Jepang, India dan Korea Selatan. Pengguna layanan jejaring sosial Facebook di Indonesia juga menunjukkan angka yang tinggi masih menurut sumber yang sama, yaitu tercatat sebanyak 28 juta pengguna. Informasi tidak lagi menjadi komoditas yang hanya dapat dipegang oleh segelintir pemilik modal. Pencarian, pemanfaatan maupun penyebaran Informasi sudah bukan jamannya lagi harus diwaspadai, dikontrol ataupun dibatasi oleh pihak-pihak tertentu. Tentu saja, tidak semua konten yang ada di Internet memiliki nilai positif dan konstruktif dalam membangun potensi individu, masyarakat maupun negara (Gustian et al., n.d.). Karena tidak dapat dipungkiri pula, Internet bak pisau bermata dua yang dibalik berlimpahnya sisi positif, ketika dimanfaatkan untuk niat yang tidak baik ataupun digunakan secara tidak tepat, akan dapat merugikan dirinya sendiri, ataupun orang lain, baik secara moril maupun materiil. Masyarakat, khususnya pengguna Internet di Indonesia, harus mendapatkan dorongan dan stimulan untuk semakin banyak menghasilkan peningkatan kualitas dan kuantitas konten lokal. Hanya dengan demikianlah maka berbagai dampak ataupun potensi negatif dari penyalahgunaan Internet ataupun kontennya, dapat ditekan seminimal mungkin dengan gelontoran pemahaman etika ber-Internet dan ketersediaan konten positif yang memadai  (www.internetsehat.org, 2010)

Untuk itulah maka program Internet Sehat yang untuk pertama kalinya diluncurkan di Indonesia pada 2002 oleh ICT Watch, memiliki penekanan pada semangat untuk “mengedepankan kebebasan berekspresi dan berinformasi di Internet secara aman , nyaman dan bijak dengan pendekatan swasensor (selfcensorship) di tingkat individu dan/atau keluarga seiring dengan upaya peningkatan pertumbuhan konten lokal yang berkualitas dengan cara komunikasi, sosialisasi, edukasi dan advokasi“ (Winarso et al., 2017)

(Internet Sehat dan Aman (INSAN) adalah suatu program dari pemerintah Indonesia yang dicanangkan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Indonesia (Kemkominfo) dengan tujuan untuk mensosialisasikan penggunaan internet secara sehat dan aman melalui pembelajaran etika berinternet secara sehat dengan melibatkan seluruh komponen masyarakat  (Ilmi, 2015 ).

Saat ini, kehadiran internet dan sosial media berdampak positif dan negatif bagi aktivitas masyarakat. Hampir semua aktivitas masyarakat terutama para ibu tidak dapat dilepaskan dari peran internet, baik untuk mendapatkan informasi dan untuk berkomunikasi melalui media sosial. Rendahnya pengetahuan tentang penggunaan Internet sehat dan etika dalam bemedia sosial di kalangan masyarakat, menjadikan masih banyak masyarakat yang sering menyebarkan berita HOAX ataupun informasi yang tidak sesuai dengan data valid lewat media sosial, sehingga tidak sedikit masyarakat yang akhirnya tidak akur dengan masyarakat lainnya atau bahkan terkena pasal UU ITE.

Penggunaan internet yang tidak terkontrol serta kurangnya pemahaman juga pengetahuan tentang internet sehat dan etika bermedia sosial akan menyebabkan banyak kerugian, salah satu contohnya saat masih banyak masyarakat yang sering menyebarkan berita HOAX ataupun informasi yang tidak sesuai dengan data valid lewat media sosial, sehingga tidak sedikit masyarakat yang akhirnya tidak akur dengan masyarakat lainnya atau bahkan terkena jerat pasal UU ITE yang berlaku di Indonesia. Dan untuk menghindari penggunaan internet serta peran media sosial tidak benar, penulis menginisiasi sebuah sosialisasi mengenai internet sehat dan etika bermedia sosial yang bertarget kepada para ibu-ibu PKK Rt 01 Rw 15 Griya Indah Serpong dan sosialisasi mengenai internet sehat ini dilaksanakan dalam sebuah kegiatan pengabdian masyarakat. Sehingga diharapkan melalui sosialisasi tersebut, masyarakat terutama ibu-ibu PKK di RT 01 RW 15 Griya Indah Serpong akan semakin mampu memanfaatkan internet dan sosial media dengan baik serta bijak.

Pelaksana : Niki Ratama1*, Aries Saifudin2, Munawaroh3, Yulianti4, Teti Desyani 5.

Sumber: informatika.unpam.ac.id

Share your love